Semakin maraknya
pemberitaan kasus HIV/ AIDS seharusnya menyadarkan kita semua akan dampak dan
bahayanya. Simbol pita merah seperti tampak pada garhbar di samping digunakan
secara intemasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS. Pada pelajaran
ini, Anda akan mempelajari bahaya HIV/AIDS, penularannya, dan langkah
pencegahannya.
Mengenal
Bahaya HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang
terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Orang yang terinfeksi
virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain karena sistem
kekebalan tubuh menurun terus secara drastis. Cara penularan virus HIV adalah
melalui hubungan seks vaginal dan anal. Transfusi darah yang sudah tercemar
HIV, menggunakan jarum suntik bekas seseorang yang mengandung HIV (kadang-kadang
terjadi pada petugas kesehatan). HIV dapat pula ditularkan dari ibu sewaktu
kehamilan, persalinan, maupun menyusui.
Pada saat seseorang terjangkit HIV, orang tersebut tidak langsung terkena AIDS.
Dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan. Betapa dahsyatnya dampak dan bahaya HIV/AIDS. Setelah menjadi
penderita HIV positif dan menderitaAIDS, orang tersebut akan mengalami
penurunan sistem imunitas tubuh. Oleh karena itu, berbagai bibit penyakit dapat
dengan mudah menyerang. Karena sistem kekebalan tubuhnya lemah, penderita
HIV/AIDS sulit untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya. Pada akhirnya yang
terjadi adalah kematian. Tahap-tahap perubahan HIV manjadi AIDS sebagai
berikut.
Tahap Perubahan HIV/AIDS
Perubahan HIV menjadi AIDS terdiri dari 4 tahap. Tahap 1 sampai
tahap masih tahap (terinfeksi) HIV, sedangkan tahap 4 adalah tahap AIDS,
Tahap 1 (Tahap Awal Infeksi HIV)
- Umur
infeksi dimulai sejak terpapar virus dan terinfeksi sampai kurang lebih 6
bulan setelahnya.
- Ciri-ciri
terinfeksi belum tampak, belum terbentuk antibodi. Mungkin muncul gejala
ringan seperti flu selama 2-3 hari yang akan sembuh sendiri.
Tahap 2 (Tahap Tanpa Gejala)
- umur
infeksi 2-10 tahun setelah terinfeksi virus
- Sudah
terbentuk antibodi sehingga sudah dapat dinyatakan HIV positif.
- Sudah mampu
menularkan kepada orang lain.
- Belum
menampakkan gejala, mungkin hanya gejala ringan seperti flu selam 2-3 hari
yang akan sembuh sendiri.
Tahap 3 (Tahap ARCIAIDS Related Complex)
- Sistem
kekebalan tubuh mulai menurun.
- Mulai
muncul gejala-gejala awal yang belum dapat disebut AIDS berupa: keringat
berlebihan di malam hari,
pembesaran kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuh-sembuh, nafsu
makan berkurang, berat badan menurun, badan menjadi lemah.
Tahap 4 ( Tahap AIDS)
- Sudah dapat
disebut AIDS.
- Dapat
didiagnosis dengan menentukan penurunan jumlah sel limfosit T Helper dan
beberapa pemeriksaan lain, seperti tes darah Elisa dan Western Blot.
Tetapi tidak semua fasilitas laboratorium mampu melakanakan metode
pemerikasaan ini.
- Untuk
memudahkan menetapkan diagnosis, ada beberapa gejala khas yang oleh para
ahli digolongkan dalam tanda mayor dan tanda minor.
Tahap Gangguan Otak/Susunan Syaraf Pusat.
Hal ini mengakibatkan gangguan mental yang akan mengakibatkan
kematian. Gengguan mental yang terjadi adalah dimensia (gangguan daya ingat),
penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan syaraf.
Proses
Penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang menular. Namun,
penularannya tak semudah seperti virus influenza atau virus-virus lainnya. HIV
dapat hidup di seluruh cairan tubuh manusia, tetapi yang mempunyai kemampuan
untuk menularkan kepada orang lain hanya HIV yang berada dalam darah, cairan
vagina, dan sperma.
Beberapa cara penularan HIV/AIDS yang diketahui sebagai berikut.
a. Transfusi darah dari pengidap HIV.
b. Berhubungan seks dengan pengidap HIV.
c. Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.
d. Alatsuntikatau jarum suntik, alattato, dan tindikyang dipakai bersama dengan
penderita HIV/AIDS.
e. Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susunya.
Gejala Terinfeksi HIV/AIDS
Infeksi HIV/AIDS dikenali melalui gejala-gejalanya. Namun, belum ditemukan
gejala- gejala yang pasti untuk menentukan seseorang terkena HIV/AIDS, kecuali
harus melalui tes darah. Gejala-gejala umum orang yang tertular HIV/AIDS
ditandai dengan kondisi sebagai berikut.
- Berat
badan turun secara mencolok, biasanya lebih dari 10% dalam waktu 1 bulan.
- Demam
lebih dari 38 derajat Celsius, disertai keringat tanpa sebab yang jelas
pada malam hari.
- Diare
kronis lebih dari 1 bulan.
- Rasa
lelah berkepanjangan.
- Pembesaran
kelenjar getah bening yang menetap, biasanya di sekitar leher dan lipatan
paha.
- Gatal-gatal.
- Kelainan
pada kulit, rambut, mata, rongga mulut, dan alat kelamin.
Cara Pencegahan HIV/AIDS
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, Mengetahui cara mencegah
HIV/AIDS
sangatlah penting. Lima cara pokok untuk mencegah HIV/AIDS sebagai berikut.
- Tidak
melakukan hubungan seks pranikah atau hubungan seks bebas.
- Be
faithful adalah saling setia, hanya melakukan hubungan seks dengan
pasangan yang
sah.
- Drugs
adalah tolak penggunaan narkoba, khususnya narkoba suntik
- Equipment
adalah jangan pakai jarum suntik bersama.
Selain itu, ada pula tindakan-tindakan yang perlu dilakukan jika telah
terinfeksi HIV. Tindakan-tindakan tersebut adalah sebagai berikut.
- Makan
makanan yang bergizi tinggi.
- Selalu
hidup bersih dan sehat.
- Jangan
berganti-ganti pasangan seksual.
- Mintalah
nasihat dokter mengenai apa yang seharusnya dilakukan.
Share this :
0 Komentar